script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-7769287302109830 Belajar Pemahaman Alkitab Praktis: FOKUS PADA YANG POSITIF (1 TAWARIKH 4:24-43)

Minggu, 30 Juli 2023

FOKUS PADA YANG POSITIF (1 TAWARIKH 4:24-43)

Salah satu keunikan penulis Tawarikh adalah menyelipkan pesan dengan "melupakan" bagian tertentu dari catatan sejarah sebelumnya. Kisah Daud dan Batsyeba yang sangat terkenal itu (2 Sam 11-12), tidak muncul sama sekali dalam catatan Tawarikh.


Pada bagian ini, penulis Tawarikh kembali menceritakan silsilah Israel. Dari 1 Tawarikh 4:24 sampai dengan 1 Tawarikh 9:44 banyak disebutkan tentang 10 suku, namun sedikit tentang suku Zebulon dan Dan. Mengapa? Dalam tradisi Israel, suku Dan mendapatkan nama buruk karena terkait kisah penculikan imam dan pencurian patung perak untuk membangun kuil penyembahan mereka sendiri di kota Dan (lih. Hak 17-18). Ketika menelusuri silsilah Simeon pun, dorongan dari Tawarikh adalah untuk berfokus pada Yehuda. Dikatakan bahwa keturunan Simeon tidak bertambah banyak seperti keturunan Yehuda (27). Bahkan juga tertulis kota-kota Simeon hanya bertahan sampai ketika Daud menjadi Raja (31). Jelas tampak fokus Tawarikh adalah pada Yehuda dan Daud.


Salah satu cara memahami maksud penulis Tawarikh adalah dengan memberi perhatian kepada hal-hal yang dilewatkan dalam tulisannya. Suku bereputasi buruk karena penyembahan yang salah kepada Allah, dilewatkan dalam catatan Tawarikh. Hal ini sesuai dengan fokus Tawarikh untuk memberikan visi penyembahan kepada Allah yang benar bagi Israel yang kembali dari pembuangan di Babel.


Alih-alih mengkritisi yang salah, penulis Tawarikh lebih berfokus pada berbagai komponen baik dari tradisi silsilah Israel, dan mengabaikan hal yang buruk.


Sering energi kita terserap ketika mengkritisi hal-hal buruk, padahal dengan kerasnya kritik, kita justru terobsesi dengan hal tersebut. Penulis Tawarikh mendorong kita untuk berfokus pada visi yang positif.


Dengan mengembangkan kebiasaan baik, hal-hal buruk dapat terkikis. Ini mengoreksi pandangan yang salah, dan menuntun kita melangkah sesuai kehendak Tuhan.


Mari kita kembangkan kesukaan terhadap kebiasaan baik dalam kesetiaan kita kepada Tuhan. [IHM]

(Renungan Santapan Harian edisi Minggu 30 Juli 2023)

 

4 komentar:

  1. The human tendency has a nature to criticize the wrong things. This reflection provides extraordinary teachings so that we are no longer easy to criticize the wrong things, but we are taught to focus on the positive things. God's word is amazing.

    BalasHapus
  2. Kecenderungan manusia memiliki sifat untuk mengkritik hal-hal yang salah. Renungan ini memberikan ajaran yang luar biasa agar kita tidak lagi mudah mengkritisi hal-hal yang salah, tetapi kita diajarkan untuk fokus pada hal-hal yang positif. Firman Tuhan luar biasa.

    BalasHapus
  3. @Anonim thank you for your coment, JBU

    BalasHapus

FIRMAN YANG TAK BOLEH DITAMBAH (AMSAL 30:1-16)

Kita, orang Kristen, sering lupa betapa berharganya firman Allah. Nas kita hari ini mengingatkan kita untuk lebih menghargai firman. Nas har...